KABARUPDATE.ID, Merangin – Saat kondisi keuangan daerah dan pusat sedang megap-megap, anggota DPRD Provinsi Jambi, Izhar Majid, menolak mentah-mentah rencana pembangunan rumah sakit baru di Merangin. Politisi NasDem ini menyebut ide tersebut ibarat “mimpi di siang bolong” yang justru berpotensi membunuh layanan kesehatan yang sudah ada.
“Keuangan kita tidak baik-baik saja. Provinsi efisiensi, kabupaten efisiensi. Mau bangun apa lagi? Lebih baik benahi dan pertahankan yang sudah ada,” tegas Izhar, Kamis (14/8).
Baca Juga: Kapolsek Tabir Ulu Luncurkan Program “Kapolsek Menyapa”, Jemput Bola Layani Kesehatan Warga Desa
Baca Juga: PETI Gerogoti Kawasan Geopark UNESCO Merangin, Polisi Bakar 7 Rakit dan Sita Mesin Jet
Izhar yang akrab disapa Montok mengungkap fakta mencengangkan, tahun depan APBD Provinsi Jambi bakal anjlok dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 3,6 triliun. Di Merangin, pemangkasan sudah mencapai Rp 79 miliar. Dampaknya? Tunjangan dokter yang biasanya Rp 5–10 juta per bulan kini hanya separuh kabupaten lain.
“Kalau begini terus, dokter-dokter kita bisa kabur. Spesialis bisa berhamburan keluar Merangin,” ujarnya geram.
Ironisnya, meski rencana RS baru kabarnya akan dibangun di Pamenang, wilayah asalnya, Montok tetap pasang badan menolak. Alasannya sederhana, jangan sampai gengsi politik mengorbankan pelayanan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Fraksi PKB Minta BKPSDMD Merangin Segera Tuntaskan Pengangkatan R2–R3
Baca Juga: Apuk Desak Pemkab Merangin Segera Bayar Honorer yang Terlupakan
“Kalau urgent silakan, tapi jangan sampai RS yang ada sekarang mati pelan-pelan karena kita sibuk mengejar proyek baru,” tutupnya.
Rencana pembangunan RS baru ini pun kini jadi sorotan. Apakah Pemkab Merangin akan mengurungkan niatnya atau tetap nekat menggelontorkan anggaran besar di tengah krisis? Waktu yang akan menjawab.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa