Bangko, kabarupdate.id – Bupati Merangin M Syukur akhirnya buka suara terkait polemik penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang belakangan digiring ke isu sensitif bernuansa rasial. Ia menegaskan, penertiban yang dilakukan sama sekali tidak ada kaitannya dengan suku atau etnis tertentu.
“Penertiban ini murni untuk menertibkan, tidak ada yang menyangkut sukuisme. Semua akan ditertibkan, apalagi yang menggunakan trotoar, di atas saluran udara, di ruang terbuka, dan taman-taman,” tegas Syukur, Senin (7/4).
Mantan senator asal dapil Jambi itu menepis keras tudingan diskriminasi terhadap pedagang asal etnis Minang. Menurutnya, langkah ini semata untuk menjaga wajah kota dan kenyamanan publik. “Ini bukan soal suku, ini soal wajah daerah dan perdamaian umum. Semua pedagang akan kita tertibkan, tidak hanya satu etnis saja,” ujarnya.
Syukur juga meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh narasi di media sosial yang berpotensi memecah belah. Ia mengajak semua pihak menjaga ketenangan dan mendukung pembangunan daerah.
“Mari kita bangun daerah ini bersama. Kita kembalikan marwah Kabupaten Merangin, khususnya Kota Bangko, sebagai kota yang bersih, tertib, dan aman bagi semua orang,” pungkasnya.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa
