Cek Endra Berpeluang Menang Akmalasi di Musda Golkar

Kabarupdate.id – Menjelang Musda Golkar yang dijadwalkan Akhir Juni 2025 mendatang, dukungan terus mengalir kepada Cek Endra. Cek Endra semakin kokoh diatas meski adanya klaim dan manuver oleh Agus Rubiyanto.

Agus yang merupakan Bupati Tebo mengklaim mengantongi 8 DPD II Golkar sebagai modal bertarung melawan Cek Endra. Tetapi, faktanya justru bergerak ke arah Cek Endra. Pendukung Cek Endra jauh lebih banyak dibanding Agus.

Dilansir Jambilink, delapan suara yang tadinya diklaim oleh Agus, ternyata hanya ada tiga suara karena lima suara DPD II sudah lama membatalkan dukungan terhadap Agus. Bahkan Beberapa sudah berani terang-terangan menyatakan komitmen untuk menjaga stabilitas partai dan mendukung penuh Cek Endra

Sebelumnya, ketua Golkar Tanjung Jabung Timur, Mustakim tang menyatakan tidak ingin Golkar Jambi gaduh. “Pak Cek Endra itu pembina kami sejak awal, musda Golkar bukan lagi soal siapa paling muda, paling baru, atau paling ambisius. Tapi, siapa yang konsisten,” tegas Mustakim.

Dilain sisi, Agus Rubiyanto dinilai belum menapak cukup dalam di struktur. Bahkan sebagian pengurus menyebut langkahnya terlalu prematur, tanpa narasi ideologis.

“Kami tak menolak kader muda. Tapi bukan begini caranya. Ini partai, bukan ajang coba-coba,” ujar salah satu Ketua DPD II di kawasan barat Jambi.

Total 17 Suara Dukungan

DPD Kabupaten/ Kota : 11
Ormas Pendiri/Sayap : 4
DPD I : 1
DPP (Ketua Umum) : 1

Pro Cek Endra : 14 Suara Dukungan

DPD Kabupaten Kota : 9
Ormas Pendiri/Sayap : 3
DPD I : 1
DPP (Ketua Umum) : 1

Pro Agus Rubiyanto : 3 suara dukungan

DPD Kabupaten Kota : 2
Ormas Pendiri/Sayap : 1
DPD I : –
DPP (Ketua Umum) : –

Minimal 12 suara untuk aklamasi. CE sudah di angka 14.

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, telah memberi sinyal kuat bahwa DPP tak akan mentolerir manuver yang berpotensi memecah suara di daerah. Dalam forum tertutup dengan pengurus DPD I, Bahlil menyebut Golkar Jambi butuh kesinambungan.

“Kita butuh kesinambungan. Kita tidak bisa bangun partai dengan konflik internal,” tegasnya seperti disampaikan salah satu ketua DPD II.

Kalimat ini diam-diam jadi kompas. Di Jambi, arah itu bermuara pada Cek Endra.

Musda Golkar Jambi 2025 tak lagi jadi ajang pertarungan dua tokoh. Tapi jadi panggung legitimasi atas sistem yang teruji. CE bukan menang karena manuver. Tapi karena ia tetap hadir ketika yang lain sibuk membangun baliho. Restu Bahlil bukan basa-basi. Itu adalah tanda bahwa pusat ingin Jambi tetap solid, tetap kuning. (Sumber: jambilink)