Harga Sawit Tak Sesuai, APKASINDO Menggugat! PT AIP Dikecam di Depan Wabup Merangin

KABARUPDATE.ID, Merangin – Suasana mediasi antara warga Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas dengan PT Agrindo Indah Persada (AIP) berubah panas. Di hadapan Wakil Bupati Merangin, A Khafidh Moein, perwakilan PT AIP harus menelan pil pahit: permintaan maaf dan tudingan melanggar aturan harga TBS sawit!

Kisruh ini mencuat karena harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari warga dianggap tidak wajar, lebih rendah dibanding harga di pabrik lainnya. Warga menilai PT AIP semena-mena dalam menetapkan harga beli tanpa mengindahkan aturan pemerintah.

Dalam mediasi yang digelar pada Senin (7/7), Manager PT AIP, M. Ismail Daud, akhirnya angkat suara. Ia meminta maaf kepada Wabup atas kegaduhan yang ditimbulkan akibat demonstrasi warga beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Konflik Harga Sawit Memanas, Wabup Merangin Siap Panggil PT AIP

Ismail berdalih, mutu buah sawit jadi alasan utama harga berbeda. “Dalam satu mobil itu ada buah besar dan kecil. Jenis buah seperti Dura memiliki kadar minyak rendah, ini mempengaruhi nilai jual,” jelasnya berupaya menenangkan forum.

Namun, dalih tersebut langsung dibantah keras oleh Ketua DPD APKASINDO Merangin, Joko Wahyono.

“Tidak bisa sekehendak perut menentukan harga! Semua sudah diatur dalam Permentan Nomor 13 Tahun 2024,” seru Joko. Ia menjelaskan bahwa proses sortir dan penghitungan rendemen sudah ada mekanismenya. “Pabrik harus tunduk pada ketentuan resmi. Kalau suka-suka, itu namanya mencuri hak petani,” tegasnya.

Wakil Bupati Merangin pun tak tinggal diam. Dalam forum mediasi tersebut, Khafidh menegaskan perlunya keterbukaan dan dialog yang jujur antara perusahaan dan masyarakat.

Baca Juga: Warga Desa Tambang Baru Geruduk PT AIP, Protes Perbedaan Harga Sawit
Baca Juga: Merasa Dizalimi, Warga Tambang Baru Siapkan Langkah Hukum dan Politik Terhadap PT AIP
Baca Juga: Tanggapi Aksi Warga Tambang Baru, Ini Respon PT AIP
Baca Juga: Harga Sawit Diprotes, PT AIP Berdalih Soal Mutu dan Sertifikasi, Warga Merasa Diakali

“Persoalan ini tidak akan meledak jika sejak awal PT AIP membuka ruang komunikasi. Tapi ketika warga merasa dilangkahi, ya begini jadinya—resah, marah, dan turun ke jalan,” ujar Wabup lantang.

Khafidh meminta PT AIP segera menindaklanjuti aspirasi warga dan membenahi pola komunikasi dengan petani sawit maupun DPD APKASINDO.

Baca Juga: Mengerikan! Dua Pria di Sungai Tebal Merangin Tusuk Korban, Tangan Putus, Ditinggal Bersimbah Darah di Jalan
Baca Juga: Kakek 58 Tahun di Bukit Subur Merangin Diciduk Polisi, Jadi Kurir Sabu demi Rokok dan Sabu Gratis

Menutup mediasi, Joko kembali mengingatkan: jika PT AIP masih membeli TBS dengan harga yang tidak sesuai ketentuan, APKASINDO akan meminta Pemkab menjatuhkan sanksi tegas.

“Ini bukan ancaman, ini peringatan. Hentikan permainan harga, atau hadapi konsekuensinya!” pungkas Joko.

reporter: Rhomadan Cerbitakasa

Tinggalkan Balasan