Bangko, kabarupdate.id – Di antara hiruk-pikuk pasien yang datang silih berganti, aroma antiseptik yang samar di udara, dan langkah perawat yang terburu menuju ruang tindakan, ada kabar baru yang menyalakan semangat di RSUD Kolonel Abundjani Bangko.
Rumah sakit kebanggaan masyarakat Merangin itu kini melangkah lebih jauh. Bukan dengan gedung tinggi atau alat canggih, melainkan dengan kehadiran satu sosok penting, yakni Arif Beni Asdi, dokter spesialis penyakit mulut dan gigi yang kini resmi bergabung memperkuat barisan tenaga medis di sana.
Kabar ini bagai angin segar yang menyapa ruang-ruang rawat. Selama ini, tak sedikit warga Merangin yang harus menempuh perjalanan jauh ke Jambi bahkan Palembang hanya untuk mendapatkan perawatan khusus di bidang ini. Kini, harapan itu bisa dirawat di rumah sendiri. Di Bangko, di tanah kelahiran mereka.
Direktur RSUD Kolonel Abundjani Bangko Irwan Kurniawan menyambut kabar ini dengan penuh syukur.
“Kehadiran dokter spesialis ini menjadi bagian dari ikhtiar kami agar masyarakat Merangin mendapatkan pelayanan terbaik, tanpa harus menempuh jarak jauh,” ujarnya, matanya memantulkan rasa bangga.
Dengan tambahan satu tenaga ahli, RSUD Kolonel Abundjani seperti mendapatkan denyut baru. Layanan kesehatan kian lengkap, pelayanan pasien kian cepat, dan wajah rumah sakit daerah itu kini menatap masa depan dengan lebih percaya diri.
Arif Beni Asdi sendiri dikenal ramah dan teliti. Senyumnya menenangkan, tangannya cekatan, dan caranya menjelaskan penyakit pasien selalu diselingi sapaan lembut, seolah ia sedang menumbuhkan kembali rasa percaya diri yang hilang bersama rasa sakit di rongga mulut.
Bagi sebagian orang, mungkin ini sekadar berita medis biasa. Tapi bagi masyarakat Merangin, kehadiran dokter ini adalah cerita tentang perubahan tentang perjuangan kecil di ruang putih yang membawa dampak besar bagi kesehatan daerah.
Kini, RSUD Kolonel Abundjani Bangko tak hanya menjadi tempat berobat. Ia tumbuh menjadi simbol harapan bahwa pelayanan kesehatan berkualitas tak harus jauh-jauh dicari. Kadang, cukup datang ke rumah sakit di kota sendiri, di mana senyum dokter dan doa pasien berpadu dalam satu semangat: melayani dengan hati.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa












