Jelang Tahun Baru, APKASINDO Surati Bupati Merangin untuk Cegah Anjloknya Harga TBS

538 Views

Bangko, kabarupdate.id — Menjelang pergantian tahun, kekhawatiran petani sawit di Kabupaten Merangin kembali memuncak. Harga Tandan Buah Segar (TBS) yang kerap merosot di penghujung tahun membuat Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Merangin mengambil langkah cepat.

Melalui surat resmi, organisasi petani tersebut meminta Bupati Merangin M. Syukur segera memanggil seluruh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) se-kabupaten untuk duduk bersama membahas stabilitas harga.

Ketua DPD APKASINDO Merangin, Joko Wahyono, menegaskan bahwa surat tersebut telah disampaikan melalui Kabag SDA pada Kamis (20/11). Pihaknya mendesak agar pemerintah kabupaten mengambil tindakan konkret untuk memastikan harga TBS tidak kembali anjlok seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kami sudah surati Bupati. Situasi menjelang tahun baru ini selalu rawan. Harga TBS harus dijaga supaya tidak jatuh. Kami minta semua PKS di Merangin duduk bersama membahas solusi,” tegasnya.

Baca Juga: Ketua APKASINDO Murka: Izin PT CBM Segunung, Lahan Mangkrak! Cabut Saja IUP-nya!

Baca Juga: Harga Sawit Tak Sesuai, APKASINDO Menggugat! PT AIP Dikecam di Depan Wabup Merangin

Joko menyebutkan, harga TBS berdasarkan hasil rapat tim Pokja Provinsi Jambi telah ditetapkan di angka Rp 3.400 per kilogram. Namun di lapangan, sejumlah PKS di Merangin mematok harga jauh di bawah ketetapan tersebut, rata-rata Rp 2.900, di antaranya PT AIP, PT KMB, dan PT KPAI.

“Perbedaan harga ini terlalu jauh. Petani dirugikan. PKS harus konsisten dengan harga provinsi, jangan main-main. Kalau tetap melanggar, pemerintah harus berani menjatuhkan sanksi, termasuk penghentian izin produksi sementara,” tegas Joko.

Baca Juga: Pengadilan Agama Bangko Gelar Sidang di Desa Baru, Warga Antusias Sambut Layanan Jemput Bola

Baca Juga: Desa Baru Jangkat Timur Mendadak Jadi Sorotan: Bupati Syukur Terkesima Lihat 14 Hektar Jagung Super

APKASINDO menilai, koordinasi cepat antara pemerintah daerah dan PKS sangat diperlukan untuk mengantisipasi fase-fase rawan penurunan harga, terutama menjelang Tahun Baru 2026 dan Idulfitri mendatang. Dua momentum itu biasanya dijadikan alasan klasik sebagian pabrik untuk menurunkan harga pembelian sawit dari petani.

Joko berharap Pemkab Merangin segera menggelar pertemuan resmi agar harga TBS kembali stabil dan tidak menekan petani yang selama ini bergantung penuh pada komoditas sawit.

Baca Juga: Edi Purwanto Usulkan Jalan Mendalo Diperlebar dan Bangun Dua Jalur

“Ini bukan sekadar angka di atas kertas, tapi menyangkut kehidupan ribuan petani. Pemerintah harus hadir,” pungkasnya.

reporter: Rhomadan Cerbitakasa