Kios Kosong, PAD Merosot! Bupati Merangin Turun Tangan Tertibkan Pasar

61 Views

Bangko, kabarupdate.id – Penataan wajah Kota Bangko kembali menjadi sorotan. Bupati Merangin M Syukur, didampingi Pj Sekda Zulhifni dan Asisten I Setda Sukoso, memimpin rapat penting terkait rencana penertiban pasar dan penataan kawasan perkotaan, Rabu (24/9), di ruang rapat kantor bupati.

Rapat yang berlangsung santai namun serius itu dihadiri oleh Kadis Perhubungan Shobraini, Plt Kadis Nakbun Daryanto, Kadis Pendapatan Siti Aminah, Kadis LH Syafrani, Camat Bangko Anggie, Camat Nalotantan Agus Salim, Lurah Dusun Bangko Dinda, Lurah Pematang Kandis Sri Wahyuni, serta perwakilan Dinas Koperindag, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya.

Dalam arahannya, Bupati menyoroti maraknya pedagang yang memilih berjualan di pinggir jalan dibanding kios resmi di gedung pasar. Kondisi ini tidak hanya membuat kios pasar kosong, tapi juga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Banyak kios-kios di dalam Gedung Pasar yang kosong, karena pedagangnya pindah ke pinggir jalan. Akhirnya arus lalu lintas terganggu,” tegas Bupati.

Untuk itu, ia meminta para pedagang kembali menempati kios yang sudah tersedia. Bupati juga menekankan agar Satpol PP menambah personel dalam penertiban, namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif.

“Saya minta betul tidak ada tindak kekerasan dalam penertiban ini. Sosialisasikan dulu, ajak pedagang masuk ke los pasar. Jangan sampai ada gesekan,” pinta Bupati.

Penertiban dijadwalkan berlangsung Kamis (25/9), dengan langkah awal berupa sosialisasi intensif kepada pedagang. Satpol PP diminta siaga di titik-titik rawan untuk mengajak pedagang pindah secara sukarela ke kios pasar.

Data mencatat, kios yang tersedia di Gedung Pasar Bawah mencapai 75 unit dan di Pasar Baru 54 unit. Sebelumnya, Pasar Bawah menyumbang PAD Rp1,6 juta per bulan, sementara Pasar Baru Rp3 juta. Namun karena banyak kios ditinggalkan, target PAD tak lagi tercapai.

Dengan langkah penertiban ini, Pemkab Merangin berharap pasar kembali tertata rapi, lalu lintas lancar, serta pendapatan daerah dari sektor retribusi bisa kembali optimal.

reporter: Rhomadan Cerbitakasa

Tinggalkan Balasan