Bangko, kabarupdate.id – Koperasi Perkasa Nalo Tantan (KPNT) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan prinsip kelapa sawit berkelanjutan. Hasil audit penilikan satu oleh Lembaga Sertifikasi ISPO PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan (LS-MISB) menyatakan bahwa KPNT MEMENUHI seluruh standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2020.
Audit yang berlangsung di Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, pada 5–6 November 2025 itu melibatkan dua auditor ISPO yang dipimpin oleh Momon Darsono. Proses audit meliputi pemeriksaan dokumen legalitas, praktik budidaya sawit pekebun, serta penerapan prinsip lingkungan dan keberlanjutan di lapangan.

“Untuk audit di Koperasi Perkasa Nalo Tantan (KPNT) ini kebetulan sudah yang ketujuh kalinya. Saat penilikan pertama dari resertifikasi, kami melihat seluruh pengurus dan kelompok tani anggota koperasi berkomitmen tinggi menerapkan standar ISPO,” ujar Ketua Tim Auditor ISPO, Momon Darsono, usai audit.
Menurutnya, pencapaian KPNT kali ini menunjukkan korelasi nyata antara komitmen dan hasil di lapangan.
“Semua aspek mulai dari dokumen legal, praktik budidaya, hingga kepedulian terhadap lingkungan dapat diterapkan dengan baik. Karena itu hasil audit kami nyatakan MEMENUHI,” tegas Momon.
Ia menjelaskan, audit penilikan pertama ini merupakan bagian dari siklus sertifikasi lima tahunan. “Sertifikat ISPO berlaku lima tahun. Jadi ini penilikan pertama. Selanjutnya masih ada tiga kali surveilans lagi,” tambahnya.
Manager Koperasi Perkasa Nalo Tantan (KPNT), Bripka Purn Ahmad Fahmi, menyambut hasil audit tersebut dengan rasa syukur dan tanggung jawab besar.
“Kami bersyukur hasilnya MEMENUHI. Ini bukan sekadar hasil penilaian, tapi bukti kerja kolektif semua anggota koperasi. Kami akan terus menjaga kepercayaan ini dengan konsistensi di lapangan,” ujarnya.
Fahmi menegaskan bahwa KPNT selalu menempatkan standar ISPO sebagai pedoman utama dalam aktivitas perkebunan sawit rakyat. “Kami sadar bahwa sawit berkelanjutan adalah masa depan. Dengan ISPO, kami belajar untuk disiplin dalam administrasi, peduli terhadap lingkungan, dan berpikir jangka panjang,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPNT, Nita Trisnawati, menilai hasil audit ini sebagai cermin konsistensi koperasi dalam menjaga integritas dan keberlanjutan.
“ISPO bukan sekadar sertifikat di dinding, tapi budaya kerja. Kami ingin para petani anggota sadar bahwa praktik sawit berkelanjutan bukan hanya kewajiban, tapi juga kebanggaan,” ungkap Nita.

Menurut Nita, koperasi akan terus memperkuat pendampingan bagi kelompok tani agar mampu memahami setiap aspek standar ISPO. “Kami ingin semua petani anggota benar-benar mengerti makna keberlanjutan dengan menjaga alam, meningkatkan kesejahteraan, dan memastikan generasi berikutnya punya masa depan di sektor ini,” tambahnya.
Langkah Berkelanjutan ke Depan
KETUA Tim Auditor ISPO, Momon Darsono, mengungkapkan bahwa setelah hasil audit penilikan ini disidangkan oleh Komisi ISPO, sertifikat KPNT akan dipertahankan. “Proses sidang komisi akan menentukan perpanjangan sertifikat. Berdasarkan hasil yang kami dapat, rekomendasi kami jelas bahwa sertifikat ISPO KPNT layak dipertahankan,” katanya.
Audit ISPO di KPNT sendiri hanya memakan waktu efektif dua hari. Hari pertama difokuskan pada verifikasi dokumen dan hari kedua untuk kunjungan lapangan serta penutupan. Meski singkat, prosesnya berjalan ketat dan penuh transparansi.
Hasil ini menambah daftar panjang prestasi KPNT, setelah sebelumnya berhasil mengantarkan puluhan anak petani sawit menerima beasiswa kuliah penuh dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca Juga: Bukti Nyata KPNT, 29 Anak Petani Sawit di Merangin Kini Kuliah Gratis Hingga S1
“Kami percaya keberlanjutan bukan hanya tentang sawit, tapi juga tentang manusia dan pendidikan. Audit ini jadi pengingat bahwa koperasi bisa tumbuh maju tanpa melupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tutup Fahmi.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa








