Pengeroyokan Brutal di Jalur Dua, Pejuang Subuh Tagih Janji Bupati Syukur Eksekusi Tanpa Razia!

6,617 Views

Bangko, kabarupdate.id – Malam di Kelurahan Dusun Bangko kembali menelan korban! Pengeroyokan brutal yang terjadi di jalur dua depan Kodim 0420/Sarko menempatkan dua pemuda Talang Kawo, RC (22) dan RS (17), sebagai tersangka. Korban berinisial S (27), warga Sungai Mas, kini koma dan dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga: Dua Pemuda Talang Kawo Jadi Tersangka Pengeroyokan Brutal, Korban Koma di Padang

Kasus ini sontak memicu amarah publik. Pejuang Subuh Merangin (PSM) dan warga menilai tragedi berdarah ini adalah alarm keras bahwa jalur dua tak lagi sekadar kawasan hiburan malam, melainkan sudah menjadi “zona bahaya” yang harus segera dibereskan.

“Bupati pernah janji, kalau ada yang melanggar aturan, tempat hiburan langsung dieksekusi tanpa razia. Sekarang lihat, korban sampai koma! Apa tunggu ada korban meninggal baru bertindak?” tegas Azeem, Ketua PSM, kepada wartawan.

Baca Juga: Hiburan Malam di Jalur Dua Tidak Digusur, Alasan “Atas Nama Kemanusiaan”!

Berdasarkan penyelidikan polisi, pengeroyokan dipicu salah paham di sebuah kafe di jalur dua. Diduga para tersangka berada dalam pengaruh minuman keras sebelum mengeroyok korban dengan balok kayu dan helm.

Namun Azeem mengingatkan, persoalan tidak hanya berhenti di jalur dua. Menurutnya, keresahan warga juga terjadi di ujung jalur Sungai Ulak, Nalo Tantan, yang kini menjadi sorotan baru.

“Bukan cuma jalur dua yang bermasalah. Laporan dari warga Sungai Ulak sudah jelas, mereka terganggu setiap malam karena dentuman musik hiburan malam sampai subuh. Ruko yang dikontrak jadi tempat hiburan itu letaknya di belakang pemukiman! Ini pelecehan terhadap hak istirahat warga,” tegasnya.

Baca Juga: PETI Gerogoti Kawasan Geopark UNESCO Merangin, Polisi Bakar 7 Rakit dan Sita Mesin Jet

Azeem menyebut gangguan itu sudah berlangsung lama dan masyarakat merasa diabaikan. “Kalau aparat dan pemerintah hanya diam, berarti mereka ikut membiarkan. Ini bukan lagi soal hiburan, tapi soal kesehatan mental warga. Jangan tunggu ada keributan baru turun tangan!”

Baca Juga: Paripurna APBD-P Tegang, Yani: “Jangan Kirim Operator, Kirim Pejabat yang Bisa Menjawab!”

Baca Juga: Pembahasan APBD-P 2025, Ketua DPRD Merangin: Kepala OPD Wajib Bawa Kabid Hingga Staf yang Paham

Kebijakan “Manusiawi” Disorot Lagi

KEBIJAKAN Bupati Merangin, M. Syukur, yang sebelumnya memilih tidak menggusur hiburan malam atas nama “kemanusiaan” kembali disorot tajam. Banyak yang menilai kebijakan tersebut justru memberi ruang bagi aktivitas malam yang meresahkan dan memicu kriminalitas.

“Janji ‘tanpa razia langsung eksekusi’ harus ditepati. Jangan cuma gertak sambal. Kalau perlu, bupati dan Forkopimda datang langsung malam-malam, lihat sendiri apa yang terjadi di jalur dua dan Sungai Ulak. Biar mereka tahu keresahan masyarakat,” desak Azeem dengan nada geram.

Masyarakat Bangko berharap tragedi ini menjadi momentum penertiban menyeluruh, bukan sekadar penangkapan pelaku. “Kalau tempat seperti ini dibiarkan liar, korban berikutnya tinggal menunggu giliran,” pungkas Azeem.

Reporter: Rhomadan Cerbitakasa

Tinggalkan Balasan