PT AIP Gandeng Koperasi Merah Putih

KABARUPDATE.ID, Merangin – Babak baru konflik sawit di Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, sepertinya menemukan jalan terang. PT Agrindo Indah Persada (AIP) secara resmi menyatakan siap bekerjasama dengan Koperasi Merah Putih sebagai supplier utama Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari masyarakat. Hal ini terungkap dalam pertemuan mediasi yang digelar di Balai Desa Tambang Baru, Selasa (15/7).

Pertemuan ini menghadirkan berbagai pihak penting, di antaranya Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Hendri Widodo, Ketua DPD APKASINDO Joko Wahyono, Ketua Koperasi Merah Putih Aston, Kepala Desa M. Arsyad, BPD, hingga Manajer PT AIP Muhammad Ismail Daud dan Kepala Operasional Junaidi.

Kepala Desa Tambang Baru, M. Arsyad, dalam sambutannya menegaskan bahwa masyarakat hanya ingin keadilan dalam penetapan harga sawit. Salah satu tuntutan utama warga adalah agar PT AIP tidak lagi membeli secara sepihak, melainkan melalui Koperasi Merah Putih. “Ini pertemuan lanjutan. Masyarakat ingin sistem yang adil dan koperasi kami diberdayakan,” tegasnya.

Senada Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Merangin Hendri Widodo menyatakan bahwa pihaknya sudah memanggil PT AIP secara resmi dan mendesak adanya perubahan sistem pembelian sawit. Ia menekankan pentingnya pembinaan terhadap petani.

“Jangan terjadi polemik berkepanjangan. Kalau kualitas buah jelek, ya harus dibina. Itu kewajiban perusahaan. Dan kami punya program replanting Rp60 juta per hektar, tinggal mau jalan atau tidak,” ujar Hendri.

Lebih jauh, Hendri mendorong PT AIP agar menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai mitra resmi. “Kami sudah sepakati, supplier harus koperasi. Dan saya minta AIP patuh. Kalau tidak, laporkan ke saya. Saya akan turun tangan langsung!” tegasnya, di hadapan warga.

PT AIP: “Gayung Bersambut, Kami Komit!”

MANAJER PT AIP, Muhammad Ismail Daud, menyambut positif arahan Dinas Peternakan dan Perkebunan serta keinginan warga. Ia menyebut, informasi Koperasi Merah Putih yang sudah lulus verifikasi administrasi dinyatakan siap menjadi jalur distribusi resmi TBS ke perusahaan.

“Kami akan pastikan pembinaan dilakukan. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk petani sekitar. Teknis akan kami bahas lebih lanjut, tapi kami sudah sepakat untuk bekerjasama,” ujar Ismail.

Pada kesempatan itu, Ketua APKASINDO Kabupaten Merangin, Joko Wahyono, mengingatkan PT AIP agar tak semata-mata mencari untung. “Kami akan awasi langsung pembelian sawit. Kami tak segan turun lapangan jika ada keluhan. Yang penting pembinaan, bukan sekadar bisnis,” tegasnya.

Ketua Koperasi Merah Putih, Aston, menyambut baik kerjasama ini namun meminta kejelasan teknis, mulai dari luas lahan, permodalan, hingga jumlah kelompok tani yang dibutuhkan. “Kami siap, tapi jangan sampai kami dilepas di tengah jalan. Butuh kejelasan dan pendampingan,” ucapnya.

Akhir Kisruh atau Sekadar Janji?

MESKI pertemuan ini tampak membawa angin segar, sejumlah warga masih skeptis. Banyak yang bertanya, akankah PT AIP benar-benar menjalankan komitmennya? Akankah koperasi diberi peran nyata, atau hanya sekadar formalitas?

Satu hal yang pasti, mediasi ini menjadi titik balik penting. Jika dijalankan dengan tulus dan profesional, kerjasama antara PT AIP dan Koperasi Merah Putih bisa menjadi model penyelesaian konflik agribisnis di Merangin bahkan mungkin se-Indonesia.

Tapi jika janji tinggal janji, kisruh bisa kembali meledak kapan saja.

reporter: Rhomadan Cerbitakasa

Tinggalkan Balasan