KABARUPDATE.ID, Merangin – Upaya nyata dalam menjaga kelestarian alam kembali ditunjukkan PT Jebus Maju. Selasa pagi (29/7), perusahaan yang kini bertransformasi sebagai pengelola kawasan konservasi dan pelestarian hutan ini melakukan penanaman 200 pohon di wilayah KPPR (Kawasan Pelestarian dan Perlindungan Rimba), Desa Baru Nalo, Kecamatan Nalo Tantan, Merangin, Jambi.
Jenis pohon yang ditanam beragam, mulai dari trembesi, gaharu, hingga durian. Direktur PT Jebus Maju, Risgianto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program restorasi hutan sebagai bentuk pengembalian ekosistem di area blok pelestarian alam yang mereka kelola.
Baca Juga: Menjaga Hutan Tanpa Niat Aneh: PT Jebus Maju dan Jalan Tengah di Tengah Polemik Lahan
“Tujuan utama kami adalah mengembalikan fungsi ekosistem. Pohon-pohon ini akan menjadi penyerap karbon dan menghasilkan oksigen yang bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya, serta salah satu upaya kita mencegah global warming,” ujar Risgianto kepada awak media.
Luas lahan yang ditanami saat ini sekitar satu hektare. Area kawasan 51 ini ditanam secara selektif, dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong di antara pohon-pohon yang sudah tumbuh alami.
Kegiatan yang berlangsung harmonis ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Koramil Bangko, Babinsa Desa Baru Nalo, UPTD KPHP Merangin IV-VI, mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Jambi, hingga masyarakat setempat. Sebuah kolaborasi lintas elemen yang menandakan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tanggung jawab bersama.
Kepala UPTD KPHP Merangin IV-VI, Rusnal, menyambut baik langkah PT Jebus Maju. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kewajiban perusahaan dalam pemulihan kawasan hutan produksi yang mengalami gangguan.
“Kami bertindak sebagai pembina, melakukan monitoring dan evaluasi. Dan kegiatan hari ini sangat kami dukung karena merupakan bagian dari rehabilitasi ekosistem,” tegas Rusnal.
Dukungan juga datang dari kalangan akademisi. Muhammad Kevin, mahasiswa Universitas Jambi yang ikut terjun langsung dalam kegiatan, menyebut penanaman pohon ini sebagai langkah strategis di tengah krisis lingkungan global.
“Kita tahu pohon menghasilkan oksigen dan menyerap karbon. Dengan kegiatan seperti ini, keanekaragaman hayati dan kesehatan lingkungan bisa terjaga,” ujarnya.
Menariknya, Risgianto juga menyinggung arah kebijakan jangka panjang perusahaan. PT Jebus Maju yang dulunya fokus di industri vinil, kini bergeser menjadi pelaku konservasi lingkungan yang membuka peluang kemitraan dengan masyarakat melalui skema agroforestry.
“Kami ajak masyarakat yang telanjur menggarap lahan untuk berkolaborasi secara legal dan ramah lingkungan. Kopi, durian, hingga jengkol bisa ditanam dalam skema jangka benah, bukan untuk memperkaya segelintir orang, tapi untuk menopang kehidupan warga,” jelasnya.
Target restorasi hutan yang dicanangkan PT Jebus Maju tahun ini mencapai 1.000 pohon, dengan fokus pada area-area kritis dan terbuka. Dengan program yang terukur dan melibatkan masyarakat, langkah ini bisa menjadi model pemulihan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa