KABARUPDATE.ID, Merangin- Puluhan warga Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Jambi, mendatangi PT Agrindo Indah Persada (AIP) untuk menyuarakan keluhan mereka terkait harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang dianggap tidak adil, Kamis (3/7).
Aksi ini dipicu oleh perbedaan harga pembelian TBS dari petani lokal dibandingkan dengan buah yang datang dari luar daerah, seperti Pamenang dan Tanah Garo. Menurut warga, harga sawit yang mereka jual kepada tengkulak setempat jauh lebih rendah karena dipengaruhi oleh kebijakan harga dari PT AIP.
“Buah kami dibeli murah sekali, padahal ini hasil jerih payah kami. Kalau pabrik AIP tetap membeli dengan harga rendah, kami makin sengsara,” keluh Mak-mak yang datang membawa anak-anak mereka.
Marzuki, salah seorang tengkulak sawit dari Tambang Baru, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia mempertanyakan mengapa buah sawit lokal diperlakukan berbeda.
“Buahnya sama, kenapa harus dibedakan? Kami ini juga warga yang butuh makan dan menyekolahkan anak. Sementara sawit dari luar dihargai tinggi, sawit kami dihargai rendah,” ujarnya dengan nada kesal.
Hal senada disampaikan Nawi, tengkulak asal Rantau Panjang. Ia berharap pihak perusahaan lebih memprioritaskan masyarakat lokal.
“Seharusnya yang diutamakan itu petani lokal, jangan malah memperlakukan kami seperti anak tiri,” tegasnya.
Sementara itu, pihak manajemen PT AIP belum memberikan penjelasan resmi terkait aksi protes ini. Saat dimintai konfirmasi oleh awak media, perwakilan perusahaan hanya mengatakan bahwa persoalan harga masih akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan manajemen pusat.
“Kami akan sampaikan dulu ke manajemen, keputusan soal harga sedang dikaji,” ujar perwakilan perusahaan singkat.
Dari pantauan di lapangan, aksi warga sempat membuat akses jalan menuju area perusahaan terganggu, karena sebagian massa memblokade jalur masuk sebagai bentuk kekecewaan mereka.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa