Duh, Tak Hanya Sebabkan Longsor? RS Raudah Diduga Juga Sumbang Limbah di Pemukiman Warga

KABARUPDATE.ID, Merangin – Ketenangan Meli, warga RT 02, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin, yang terusik berlarut kini menyita perhatian. Mereka terganggu dengan bencana longsor diduga akibat aliran air dari Rumah Sakit Raudhah.

Baca Juga: Rumah Warga Diterjang Longsor Tergerus Aliran Air dari RS Raudhah? Sudah ke Sekian Kali…

Baca Juga: Heboh Rumah Warga Diterjang Longsor, Bupati Syukur Cek Pembuangan Air RS Raudhah, Ini Katanya

Terbaru, terkuak juga fenomena pembuangan sampah sembarangan di lingkungannya. Terdapat limbah medis yang diduga berasal dari Rumah Sakit Raudhah yang berada di bukit atas tempat tinggalnya.

“Kami temukan bekas botol obat-obatan untuk suntik pasien berserakan. Semenjak ditemukan (limbah medis), sumur di sini menjadi bau, dan berubah warna menjadi kekuningan,” ungkap Meli kepada kabarupdate.id.

Ia mengatakan, sumur yang yang tidak jauh dari tempat pembuangan limbah medis itu menimbulkan persoalan penyakit kulit. Warga merasakan gatal-gatal usai mandi dari sumur yang diduga menyerap cairan limbah medis.

Meli mengatakan, temuan limbah medis semenjak lebaran Idul Fitri 2025. Saat longsor kesekian kali menimpa rumah mereka, suami Meli mengecek di bukit yang longsor dan menemukan botol-botol tersebut berserakan.

“Kami dak perduli proses pengelolaan limbah dia bagaimana. Tapi tolong jangan susahkan kami rakyat kecil dengan pembuangan limbah sembarangan. Kami ingin nyaman, fokus kerja untuk hidup sehari-hari bukan diberatkan dengan longsor dan bekas botol obat-obatan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Raudhah Amelia membantah limbah medis tersebut berasal dari institusinya. Amelia menegaskan, pihaknya sudah menangani limbah sebegaimana aturan yang berlaku.

“Yang ditemukan itu ada vial, botol parfum kaca kecil, botol minyak urut. Itu bukan milik Rumah Sakit Raudhah karena rumah sakit sudah punya tempat penyimpanan B3 dan menjalankan sesuai SOP,” jelasnya.

Polemik penuh kejanggalan berkaitan dengan penanganan limbah rumah sakit mendapat sorotan Ketua LSM Investigasi Crime Corruption (ICC) RI Merangin Zamroni. Ia mendesak pihak terkait melakukan investigasi pengelolaan limbah di rumah sakit swasta itu.

“Sejatinya pengelolaan limbah medis yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan manusia. Fasilitas pelayanan kesehatan wajib melaksanakan pengelolaan limbah medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Sebagaimana diberikatakan sebelumnya, rumah Meli kembali diterjang longsor untuk kesekian kalinya.

Iya, akibat hujan dengan intensitas deras sejak beberapa hari terakhir. Air bercampur tanah merah serta limbah medis yang diduga berasal dari Rumah Sakit Raudhah menghantam rumah masyarakat kecil ini.

Meli mengakui kerap melaporkan bencana ini ke pihak rumah sakit swasta tersebut. Namun yang didapat respon sekedarnya seolah mengabaikan tidak ada pertanggungjawaban bahkan tindaklanjut membuat drainase.

reporter: Rhomadan Cerbitakasa