KABARUPDATE.ID, Merangin – Suasana rapat paripurna DPRD Kabupaten Merangin, Senin (11/8), memanas ketika Fraksi Perjuangan Nusantara melontarkan kritik tajam terhadap Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Lewat pandangan umum yang dibacakan Toni Irawan, fraksi ini seolah menantang Pemkab Merangin untuk tidak sekadar bermimpi indah di atas kertas.
“Visi-misi kepala daerah dalam RPJMD harus nyambung dengan RPJPD. Bukan cuma rangkaian kalimat manis, tapi peta jalan nyata yang menjawab kebutuhan rakyat berdasarkan potensi daerah,” tegas Toni, menusuk perhatian para pejabat yang hadir.
Baca Juga: Apuk: OPD Masih Gamang Baca Arah Kebijakan Bupati
Sorotan paling panas diarahkan ke sektor olahraga. Fraksi Perjuangan Nusantara blak-blakan menyebut prestasi olahraga Merangin “memprihatinkan” dan menuntut langkah nyata untuk mengangkat derajat atlet daerah. “Jangan hanya sibuk foto bareng atlet ketika lomba, tapi pembinaan nol besar,” sindir Toni.
Tak hanya itu, fraksi ini juga menagih janji manis program Merangin Pintar dan Berbudaya. Mulai dari kursus bahasa asing di setiap kecamatan, bantuan perlengkapan sekolah untuk anak yatim dan fakir miskin, hingga beasiswa siswa berprestasi, diminta untuk direalisasikan secara tepat sasaran, bukan sekadar jargon kampanye yang diulang-ulang.
Di sektor ekonomi, mereka mempertanyakan strategi pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Kalau investor takut masuk, lapangan kerja mandek, PAD pun tetap cengeng mengharap dana pusat,” sentilnya.
Baca Juga: Kapolsek Muara Siau Dorong Warga Bangun Kemandirian Pangan Lewat Jagung Hibrida
Terakhir, infrastruktur ikut menjadi sasaran kritik. Menurut fraksi ini, kondisi jalan, jembatan, dan fasilitas umum di Merangin butuh “operasi besar-besaran” jika ingin bicara soal kemajuan daerah.
Baca Juga: Sejak 2014 Kantongi Izin, PT CBM Bakal Diperiksa Ulang Disnakbun Merangin
Pesan Fraksi Perjuangan Nusantara jelas, hentikan kebiasaan membuat rencana megah tanpa eksekusi. Masyarakat Merangin, kata mereka, sudah muak menunggu janji yang tak kunjung terwujud.
reporter: Rhomadan Cerbitakasa
